Penemuan Obat Kanker oleh Siswa SMAN 2 Palangkaraya

BAJAKAH


Entahlah, apakah ini akan menjadi angin segar bagi kemajuan industri kedokteran di era ini. Atau kah justru sebaliknya.

Berawal dari diketemukannya tanaman yang diduga sebagai obat kanker berupa akar pohon bajakah oleh salah seorang warga suku dayak asli di kabupaten Gunung Mas, Palangkaraya, ia mengklaim bahwa ibunya berhasil sembuh dari kanker payudara yang dideritanya selama 10 tahun berkat meminum air rebusan akar bajakah.

Penelitian kemudian dilakukan oleh ketiga siswa (Yazid Rafli Akbar, Anggina Rafitri dan Aysa Aurcalya Maharani) atas dasar berita tersebut. Dengan bimbingan dari guru biologi di sekolahnya, Helita, ternyata berhasil membuahkan hasil yang cukup gemilang.

Penemuan ini bahkan berhasil menjuarai beberapa perlombaan mulai dari  tingkat Nasional di UPI Bandung, sampaiberhasil menjuarai perlombaan tingkat Internasional di Seoul, Korea Selatan.

Di beberapa surat kabar dinyatakan bahwa hampir setiap hari selalu ada yang datang ke SMAN 2 Palangkaraya untuk menggali informasi secara langsung. Sebagian ada pula yang datang ke rumah dari salah satu siswa penemu tersebut demi memburu informasi.

Tak hanya itu, bahkan Undangan dari luar negeri seperti negara turki pun ikut mewarnai
kehebohan ini.

Dalam hal ini, Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran berperan cukup cepat tanggap dengan meminta agar permintaan tersebut ditunda.

"Mereka diminta datang ke Turki untuk paparan soal temuan itu, saya minta jangan dipenuhi dulu, karena obat kanker dan tumor belum ada dan ternyata ada di hutan Kalteng,"

"Ramuan akar tanaman Bajakah sebagai ramuan obat tradisional yang saat ini menjadi incaran banyak negara akan dipatenkan merupakan hak milik Kalteng dan merupakan temuan pelajar kita, ini akan saya buat untuk dipatenkan, ini adalah kekayaan alam kita di Kalteng,"

"Saya akan patenkan akar bajakah tersebut sebagai hak mereka yang menemukanya,"
(dilansir dari Tribunnews)

Akankah medis modern di era ini menaruh perhatian terhadap temuan itu? Dan bagaimanakah nasib ketiga siswa atas penemuannya itu di masa yang akan datang? Semoga Yang Terbaik

Tidak ada komentar: