Fakta Kehidupan Yang Jarang Kita Sadari

good


1. Pada dasarnya, setiap orang hanya mementingkan dirinya sendiri.

Coba kita amati, saat seseorang melihat foto bersama, apa yang pertama kali ia cari?

Yang ia cari pertama kali adalah wajahnya sendiri. Kamu pun begitu kan? sudah menjadi fitrah jika manusia mementingkan dirinya sendiri.

Menyadari akan hal ini, bisa membuat kita sedikit mengerti mengapa terkadang kita merasa sendiri walaupun berada di tengah keramaian.

2. Kenyataan selalu berbeda dengan Persepsi Manusia

Apa yang terbayang di pikiran kamu saat saya bilang "Kucing" ??

Pasti terbayang kucing kan ya, cuman masalahnya.. sebagian dari kamu pasti ada yang ngebayangin kucing oren, kucing garong, kucing hitam, kucing putih, dll. Yang pasti berbeda-beda walaupun hanya satu kata yang saya ucapin, yaitu "kucing".

Bahasa yang keluar dari mulut manusia hanyalah sebuah simbol yang digunakan untuk menggambarkan sebuah realita yang ada. Namun bagaimana pun juga, simbol itu hanya bersifat mewakili dan tidak pernah bisa menjadi realita itu sendiri.

Realita tentang kucing saja bisa berbeda-beda dalam persepsi manusia. sebagian ada yang mempersepsi bahwa kucing itu hewan menggemaskan, namun nyatanya tak sedikit pula yang merasa takut dan fobia terhadap kucing. Padahal realitas tentang kucing itu tetap, yang berubah hanyalah persepsi manusia nya saja.

Hal ini berlaku terhadap semua hal. Faktanya, Realita selalu tetap dan gak berubah, yang berubah hanyalah persepsi manusia terhadap realita itu sendiri.

3. Manusia merespon kenyataan sesuai dengan persepsinya (peta pikiran)

Suatu ketika saya pernah berkendara dengan seorang teman. Di tengah perjalanan, tiba-tiba ada pengendara motor yang menyalip dengan kencang sehingga membuat kami kaget bukan main. Seketika itu teman saya langsung bilang "Anj*ng!!" dan mengumpat dengan ungkapan yang hebat luar biasa.

Apakah teman saya bisa disebut sebagai pengumpat karena kejadian tersebut??

Lalu saya bilang ke dia, "Mungkin lagi buru-buru, bisa jadi anak atau istrinya lagi sakit di rumah".
Dan seketika temen saya itu langsung diam, hening dan mulai berpikir. "oh heeh, bisa jadi."

Pernah mengalami hal yang mirip seperti pengalaman itu?

Bisa disadari bahwa persepsi teman saya terhadap pengendara motor yang menyalip sembarangan adalah berengsek dan lain sebagainya. Dan tentu saat itu ia merespon sesuai dengan persepsi yang ada di pikirannya. Namun ketika saya mulai bilang ke dia bahwa mungkin pengendara itu lagi buru-buru, seketika teman saya bisa saja berubah sikap atau tetap dengan umpatannya.
Setidaknya saya sudah memberikan pilihan persepsi terhadap realita pengendara motor yang sebenarnya tidak saya ketahui juga.

Yang pasti dalam kejadian tersebut adalah, kita merespon segala sesuatu sesuai dengan peta pikiran (persepsi) yang kita miliki.

Karena itu lah satu realita yang sama bisa menjadi berbeda di masing-masing kepala orang. Karena pengalaman dan pemahaman yang terbentuk dari kehidupan tiap orang berbeda-beda.

Tidak ada anak yang sama, coba perhatikan. walaupun di besarkan dalam keluarga yang sama, apakah setiap anak memiliki karakter yang sama? tentunya tidak, karena sebenarnya tidak ada pola asuh yang sama, cara membesarkan anak pertama dan kedua pasti berbeda, kondisi ekonomi saat membesarkan anak pertama dan kedua juga pasti berbeda, kondisi zaman pun akan berbeda pula, karena itu tidak akan pernah sama. So, jangan pernah menuntut persamaan.

4. Keahlian tidak berasal dari bakat, tapi kerja keras dan strategi yang tepat.

Memang benar bahwa setiap bayi yang lahir dibekali potensi masing-masing yang bisa membuatnya terlihat lebih berbakat dari yang lainnya. Namun, apa bedanya jika dibandingkan dengan mereka yang berusaha lebih baik dari orang pada umumnya?

Bukankah Thomas Alfa Edison dikeluarkan dari sekolah karena dianggap tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik, sementara saat ini dunia mengenalnya sebagai penemu lampu bohlam yang luar biasa?

Bukankah kita juga tahu bahwa Albert Einsten adalah seorang yang dianggap gila dan mengidap dislexia serta autisme, sementara saat ini ia dikenal sebagai ilmuwan hebat dengan teori relativitas nya?

Faktanya, Bakat bukanlah segalanya, yang ada hanyalah kerja keras dan penggunaan strategi yang tepat. Itulah perbedaan antara mereka yang hebat/ahli dibandingkan dengan mereka yang biasa-biasa saja. Karena mereka yang ahli memiliki strategi yang tepat. Termasuk golongan yang manakah kamu?

5. Kegagalan itu tidak ada, yang ada hanya hasil.

Apa yang akan kamu lakukan, jika seandainya kamu tahu bahwa kamu gak bakalan pernah ngalamin yang namanya kegagalan?

Pasti kamu bakalan mencoba setiap peluang yang ada dan datang menghampiri, karena kamu tahu bahwa tidak ada kata gagal dalam hidupmu.

Lalu apa yang akan kamu lakukan jika ternyata kamu menerima bahwa setiap kegagalan adalah proses belajar?

Jika benar begitu, kamu layak menjadi manusia pembelajar yang sejati dengan tingkat kesuksesan yang tinggi.

Mari kita perhatikan seorang balita yang baru belajar berjalan. Berapa kalipun ia terjatuh, anak tersebut tetap kembali bangkit dan mencoba lagi sampai akhirnya ia bisa berjalan bahkan sampai bisa berlari.

Pernahkah kamu lihat ada anak yang stres gara-gara terjatuh satu kali dan merasa gagal saat belajar berjalan?

Tentu tidak. Yang ada anak kecil selalu bangkit dan mencoba kembali dengan penuh suka cita, karena kegagalan tidak ada di pikirannya.

Hey! Bukankah dulu kita pernah seperti itu? Lalu kenapa kegagalan yang kita alami di masa ini membuat kita depresi, sementara dulu kita selalu bangkit setiap kali terjatuh saat belajar berjalan? Bukankah kita dulu pernah seperti itu?

"Tidak ada kata gagal, yang ada hanya sukses atau belajar".

Daripada kita kecewa karena putus cinta, gagal usaha atau gagal belajar, sebaiknya kita katakan, "Next".

Ketahui Bagaimana Amarah, Gembira dan Kesedihan mempengaruhi hidupmu di sini

Tidak ada komentar: