Bagaimana Amarah, kegembiraan Dan Kesedihan Mempengaruhimu?
Sudah dianggap biasa sebagai manusia jika dalam hidupnya mengalami perubahan kondisi kejiwaan mulai dari marah, senang, sedih, malu, dan bersemangat.
Namun, apakah kamu membiarkan semua itu lewat begitu saja dalam hidup mu? Coba kita perhatikan.
1. Amarah yang dirasakan oleh seseorang akan memanaskan tubuh dan membuat cairan tubuhnya mengering.
Karena itulah, sifat marah yang berlebihan dilarang oleh Rasulullah saw. Suatu ketika seorang lelaki pernah datang menemui Rasulullah saw. dan berkata, "Beri saya nasihat." Ternyata apa nasihat yang Rasulullah berikan? "Jangan Marah" sampai beliau mengulanginya sebanyak tiga kali. "Jangan Marah".
Kondisi kejiwaan yang terbiasa dengan Amarah, sedih dan duka dapat memberi pengaruh langsung kepada tubuh manusia. Kondisi tersebut dapat menimbulkan bahaya berlipat ganda seperti serangan jantung bahkan gagal jantung.
Terlalu sering marah bisa mendatangkan penyakit kencing manis karena berlebihnya aktivitas kelenjar yang ada di atas ginjal serta meningkatnya pancaran hormon adrenalin. Selain itu, kondisi kejiwaan negatif seperti itu juga bisa mengakibatkan kekebalan tubuh seorang menurun drastis sehingga mudah terserang penyakit.
Dianjurkan bagi mereka yang punya kebiasaan cepat marah, hendaknya melatih diri agar tidak dikuasai oleh amarahnya. sehingga terbebas dari tuntutan kemarahannya yang melelahkan.
..dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. Ali-'Imran[3]:134)
Rasa marah memang terkadang akan selalu datang mewarnai kehidupan manusia selama ia belum mati. Hanya saja, Allah akan memuji mereka yang bisa menahan dan mengendalikan marahnya itu.
Bahkan manusia sekelas Nabi Muhammad saw. pun pernah marah yang marahnya itu dapat dikenali oleh para sahabat dari raut wajahnya yang berubah.
Saat itu beliau bersabda, "Sesungguhnya marah itu datang dari setan. Setan diciptakan dari api, dan api dapat dipadamkan dengan air. Jika salah seorang dari kalian marah, hendaklah ia berwudhu." (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Dalam riwayat lain disebutkan, "Ketahuilah! Sesungguhnya marah itu adalah akibat dari bara api yang ada di dalam hati anak adam. Tidak kah kamu lihat kedua matanya merah (saat marah) juga naik darahnya??"
Dalam riwayat muslim disebutkan, "Sungguh, aku akan mengenalkan sebuah kalimat. Jika kalimat itu diucapkan oleh seseorang, maka akan terbebas dari gangguan yang ia hadapi. (kalimat) itu ialah A'udzubillahi minasy-syaithanirrajim (aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk)."
2. Perasaan Senang akan menguatkan dan menghangatkan jiwa.
Namun harus disadari bahwa, senang atau gembira yang berlebihan dapat membunuh jiwa seseorang secara perlahan. Karena itulah Rasulullah melarang umat islam agar tidak terlalu sering tertawa secara berlebihan karena bisa membutakan hati.
Beberapa sumber mengisahkan bahwa "Sesungguhnya mereka mati karena rasa gembira yang berlebihan."
...Janganlah kamu terlalu bangga, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri. (QS. Al-Qashsash [28]:76)
Katakanlah, 'Dengan karunia dan Rahmat Allah seharusnya mereka bergembira. Karunia dan Rahmat-Nya lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.' (QS. Yunus[10]:58)
3. Kesedihan bisa mengakibatkan penurunan nafsu makan
Ini membuat seseorang merasa enggan untuk makan seharian. Karena itulah Rasulullah saw. sering berlindung dari rasa sedih dan duka. Dalam sebuah riwayat disebutkan, "Barangsiapa yang terlalu banyak bersedih, maka jasmaninya akan sakit."
Kesedihan berasal dari kejadian di masa lalu yang tak sesuai dengan keinginan. Sementara kegelisahan berasal dari gambaran di masa depan yang belum tentu terjadi.
Dalam Hadits Marfu', Ibnu 'Abbas r.a. berkata, "Barang siapa yang banyak merasakan sedih dan gelisah, hendaklah ia banyak membaca: La haula wala quwwata illa billahil 'aliyyil 'azhim
(Tidak ada kekuatan kecuali dari Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung)."
Membaca kalimat Laa haula walaa quwwata illah billah merupakan bentuk kepasrahan kepada Tuhan. Karena biasanya kesedihan berkaitan dengan kesalahan di masa lalu, mereka yang banyak bersedih dianjurkan untuk menyibukkan diri dengan hal-hal yang dapat memalingkan fokus dari kesalahan dan kekeliruannya.
Dalam sebuah riwayat dikatakan, "Seorang yang paling bijaksana adalah orang yang apabila dilanda kesedihan, ia langsung menyarungkan busurnya (Langsung menyibukkan diri)."
Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata, "Jika bingung terhadap sesuatu, Rasulullah menengadahkan kepalanya ke langit dan berdo'a: Subhanallahil 'adzim (Maha Suci Allah Yang Maha Agung)." (HR. Tirmidzi).
Baca juga: Apa yang terjadi saat kamu belajar sesuatu?
Fakta Kehidupan Yang Jarang Kita Sadari
Saat usia kamu menginjak 20-an
Related Post
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar