Budak yang Merdeka VS Orang Merdeka yang diperBudak

Budak Merdeka

Banyak manusia yang gagal memahami pemikiran sederhana ini. Seandainya mereka bersedia  memberi sedikit waktu pada diri sendiri untuk berpikir, pastilah hidup mereka akan selamat dari kegalauan, kecemasan, kekhawatiran, kesedihan dan kepedihan yang melanda dunia ini.

Seorang ulama terkemuka pernah berkata dalam perkumpulan orang-orang beriman di sebuah masjid.

"Pilihan kita untuk menjalani kehdiupan di dunia ini hanya ada dua... Menjadi budak merdeka, atau menjadi orang merdeka yang diperbudak. Mana yang Anda pilih?"

Mari kita pahami perkataan ini, menjadi budak yang merdeka? atau menjadi orang merdeka yang diperbudak?

Sebagian kecil orang di dunia ini memilih untuk menjadi budak (dari Tuhan Semesta Alam) sehingga mereka merdeka dalam kehidupan dunia. Kehidupan mereka diliputi oleh ketenangan, ketabahan, keberanian dan kepercayaan tinggi atas hal-hal yang diyakininya.

Ironi nya, sebagian lagi yang justru menjadi mayoritas penghuni bumi saat ini lebih memilih memerdekakan diri dari Perintah dan larangan Tuhan. Sehingga mereka menjadi budak dari kehidupan dunia. Sementara kehidupan dunia memperbudak manusia dengan sibuk mencari harta, tahta, syahwat terhadap wanita, dan berbagai kenikmatan dunia lainnya yang menipu.

"... yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthomah. Dan tahukah kamu apa Huthomah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang." (QS. Al Humazah: 1-9)

Tak perlu menyalahkan siapa pun jika kita pernah atau sedang mengalami hati yang berat, tertekan, hampa dan penuh kebingungan. Mungkin saat itu hati kita sedang memerdekakan diri dari ketentuan Allah dan malah memilih menghambakan diri kepada dunia yang hina.

Bagi mereka yang ingin merdeka dari kehidupan dunia, tiada pilihan lain selain menjadi budak (hamba)  dari Tuhan Yang Maha Esa.

Terdengar aneh memang, namun inilah tujuan kenapa manusia diciptakan dan dilahirkan ke dunia ini.

"Dan tidaklah kami menciptakan jin dan manusia, melainkan untuk beribadah kepada-Ku". (QS. Adz-Dzariat : 56)

Setiap tahunnya negara Indonesia merayakan kemerdekaan di bulan Agustus ini. Tentu kita bersyukur karena sudah terbebas dari penjajahan secara fisik  dan mental seperti yang dirasakan oleh kakek nenek dan buyut kita.

Namun pernahkah kita pertanyakan dimana posisi kita saat ini, apakah kita adalah budak yang merdeka? Atau kah justru, saat ini kita adalah Orang merdeka yang sedang diperbudak??

Tidak ada komentar: