Makan Banyak vs Makan Sedikit (Secukupnya)

makan banyak


Makan adalah sebuah kebutuhan bagi manusia. Tak ada seorang pun manusia hidup yang bisa bertahan tanpa makan dan minum seumur hidupnya.

Saking pentingnya urusan makan ini, Allah swt. Sampai mengabadikan perintah makan di dalam kitab suci Al-quran. “Makan dan minumlah kalian, tapi jangan berlebihan ..” (QS. Al-A’raf: 31).

Tanpa diperintah oleh Allah sekalipun, Manusia tetap memerlukan makan. Akan tetapi dalam hal ini Allah swt. Memberikan tips dan trik yang sangat luar biasa perihal cara kita makan. Yakni “janganlah berlebihan”.

Kenapa Allah mengatakan hal itu? Karena pada dasarnya Ia sudah mengetahui bahwa kebanyakan dari manusia, makan dengan porsi yang melebihi batas dari kapasitas perutnya sendiri. Dan ini dapat membahayakan sehingga Allah dengan Rahmatnya memberi tuntunan kepada manusia dalam hal makan agar tidak berlebihan.

Kita lihat kebiasaan orang-orang yang suka makan banyak. Makan banyak membuat tubuh menjadi lemas dan mengantuk. Perut terasa penuh dan kebanyakan orang langsung tidur setelah makan dengan porsi banyak. 

Sementara kita tahu bahwa semua ilmu kedokteran modern mau pun tradional sepakat bahwa manusia tidak boleh langsung tidur setelah selesai makan. Jika tetap dilakukan, maka jangan salahkan siapa pun kecuali dirinya sendiri.

Tidur setelah makan akan menyebabkan gangguan pencernaan karena makanan tidak dicerna secara sempurna. 

Asam lambung bisa naik ke organ bagian atas sehingga paru-paru dan jantung bisa terganggu. Pada akhirnya makan banyak dan langsung tidur membuat tubuh seseorang melemah secara lambat laun, namun tidak disadari.

Seperti apa makan banyak di dalam Islam?
Makan banyak secara harfiah diartikan makan dengan porsi yang terlihat banyak. Misalkan makan baso satu baskom, makan nasi satu magicom, dan makanan versi jumbo lainnya. 

Itu memang benar termasuk makan banyak dan tidak baik bagi kesehatan, kecuali bagi mereka yang sudah terbiasa dan kapasitas lambungnya memang sebanyak itu.

Namun di dalam Islam, makan banyak bukan hanya sebatas itu. Makan banyak di dalam Islam berarti memasukan makanan ke dalam perut melebihi dari kadar 1/3 lambung sendiri. 
Balon

Jika lambung manusia diibaratkan sebesar balon anak kecil yang ditiup sampai balonnya mengembang sempurna, maka 1/3 darinya di isi dengan makanan, sepertiganya lagi dengan air dan sisanya dengan udara. Itulah ketentuan makan yang ada di dalam Islam. 

 Apabila makanan yang dimasukkan melebihi batas 1/3, maka itu termasuk makan banyak di dalam Islam. Sementara Allah sudah menyampaikan, “Janganlah kalian melebihi batas”.

makanRasulullah saw. Bersabda: “Tidak ada satu pun tempat/wadah jelek yang diisi sampai penuh oleh anak adam selain dari perutnya. Bila manusia mau makan, hendaklah secukupnya saja, dan jika makan itu adalah sebuah keharusan, maka hendaknya sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk napasnya.”

Itulah sebuah tuntunan rasulullah yang sudah jarang diamalkan oleh umat muslim saat ini. Bahkan di hadits yang lain rasulullah sampai mengatakan, “Cukuplah beberapa suap dari makanan sampai tulang punggung mu kembali tegak.”

Hanya mereka yang benar-benar beriman dan memiliki rasa malu terhadap Allah lah yang mengamalkan cara makan seperti ini.

Banyak yang belum mengetahui bahwa tingkatan tertingi dari rasa malu adalah di saat seseorang sudah merasa bahwa dirinya selalu diawasi oleh Allah swt.

Pada suatu hari Rasulullah saw. Memberi nasihat kepada para sahabat, “Malulah kalian kepada Allah dengan malu yang sebenarnya”. Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, Alhamdulillah kami sudah mempunyai rasa malu.”

Rasulullah kembali bersabda, “Bukan seperti itu maksudku. Rasa malu yang sesungguhnya kepada Allah adalah jika kamu mampu menjaga kepala dan isinya, perut beserta isinya, dan mau mengingat kematian serta musibah. Siapa saja yang menginginkan (kebahagian) akhirat, (hendaklah) meninggalkan perhiasan dunia. Barangsiapa yang bisa melakukan hal itu, maka dia benar-benar malu kepada Allah.”

Itulah sunnah, makan banyak atau melebihi batas akan mendatangkan rasa kantuk dan membuat tubuh malas beribadah atau pun bekerja. Cukuplah beberapa suap dari makanan sampai punggung manusia kembali tegak berdiri.

Seorang muslim sejati mengisi 1 ususnya dengan makanan, sementara orang-orang kafir mengisi 7 ususnya dengan makanan.

Semoga kita bisa mengamalkannya dengan bimbingan Allah swt. dan Ridla-Nya.

Tidak ada komentar: